Selasa, 23 Oktober 2018

Likuiditas Bank Dikhawatirkan Ketat

Dengan berlakunya Obligasi Ritel Negara / ORI seri 015, masyarakat khawatir dengan adanya Likuiditas Bank yang sangat ketat. Tingginya penjualan ORI 015 disebabkan karena tingginya kupon yang ditawarkan oleh pihak Pemerintah kepada masyarakat. Namun dalam penjualan ORI tersebut memunculkan kekhawatiran kepada masyarakat. Mereka khawatir akan bergesernya dana nasabah atau DPK (dana pihak ketiga) sehingga dapat mengketatkan likuiditas bank.
Likuiditas Bank
Likuiditas Bank

Menjawab kekhawatiran itu, beberapa ekonom meyakini bahwa likuidita bank akan aman terkendali. David Sumual, Ekonom Bank Central Asia (BCA) mengatakan bahwa likuiditas bank tidak akan terganggu denagn adanya penjualan ORI 015. Karena pada ujungnya, dana hasil penerbitan ORI01 akan menjadi pembelanjaan pemerintah meskipun dalam prakteknya akan ada jeda, akan tetapi dana tersebut dapat dispending lagi sehingga tidak terganggu likuiditasnya.

Likuiditas milik masyarakat juga akan kembali mengalami peningkatan setelah pemerintah mengeluarkan dana belanjanya hasil terbitan ORI015. Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA menilai bahwa ORI015 mempunyai tingkat bunga yang sangat atraktif sehingga tidak aneh jika dana nasabah akan bergesar ke instrumen investasi ini. Akan tetapi, bagi pihak bank BCA, dengan adanya ORI015 tersebut likuiditas bank tidak akan serta merta terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar